tag:blogger.com,1999:blog-7901417675223075922024-02-08T11:27:27.496-08:00The Death BloggDON'T UNDERESTIMATE THE DEATHkirahttp://www.blogger.com/profile/01320616139386618376noreply@blogger.comBlogger8125tag:blogger.com,1999:blog-790141767522307592.post-73663115170623282352012-03-07T18:55:00.000-08:002012-03-07T18:55:05.863-08:00Cara menambahkan CboxLangkah :<br />
1. Buka website <a href="http://cbox.ws/">cbox.ws</a><span id="goog_950179388"></span><span id="goog_950179389"></span> .<br />
2. Setelah itu klik pilihan Signup. Isi semua yang telah di sediakan<br />
3. Sekarang anda tinggal log in dengan e-mail yang anda daftarkan<br />
4. Pilih tampilan yang anda sukai<br />
5. Setelah itu buka publish<br />
6. Copy Paste Script (CSS) Chatboxnya.<br />
7. Login ke Blog anda di blogger.com<br />
8. Buka Rancangan<br />
9. Tambah gadget Html/javascript <br />
10. Paste Script tadi di situ lalu simpankirahttp://www.blogger.com/profile/01320616139386618376noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-790141767522307592.post-54890697009536082562012-02-22T21:00:00.000-08:002012-02-22T21:00:44.658-08:00PESAN & KESANkesan saya di sekolah saya adalah tentu saja banyak hal yang menyenangkan dan yang tidak......<br />
salah satu hal yang menyenangkan adalah kegiatan saya mengikuti ekstrakulikuler SKI (Sie Kerohanian Islam). Di sana saya diberitahu banyak hal, meskipun kebanyakan saya sudah tahu. Saya juga mendapatkan banyak hal yang bisa saya banggakan.....<br />
Meskipun begitu, banyak juga hal yang tidak menyenangkan selama saya di sini..... mungkin lebih banyak daripada yang menyenangkan.kirahttp://www.blogger.com/profile/01320616139386618376noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-790141767522307592.post-69674539254014087472012-02-11T21:21:00.000-08:002012-02-11T21:22:21.784-08:00L's Deaththis is how L the greatest detective dead by Kira<br />
<br />
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="http://www.youtube.com/embed/8L-aByNGwAE" width="420"></iframe>kirahttp://www.blogger.com/profile/01320616139386618376noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-790141767522307592.post-68380643502185477212012-01-31T00:57:00.000-08:002012-01-31T00:59:15.696-08:00A Great DeathJika ingin mati, lakukan setelah melakukan hal di bawah ini<br />
This is how a person should be <br />
<br />
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="http://www.youtube.com/embed/3Vw7cCrlSq0" width="560"></iframe>kirahttp://www.blogger.com/profile/01320616139386618376noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-790141767522307592.post-5943895941930686392012-01-25T06:44:00.001-08:002012-04-24T04:20:38.706-07:00PenyempurnaanSuatu waktu saya pernah bertanya - tanya pada diri saya, "apa yang menyempurnakan makhluk hidup sebagai makhluk hidup?", pertanyaan itu terngiang - ngiang di kepala saya. Apakah itu akal, cinta, hati atau apa.....<br />
<br />
Tapi saya berpikir, jika akal, cinta dan hati, maka bagaiana dengan makhluk hidup selain manusia? bagaimana dengan hewan, tumbuhan dan makhluk hidup lainnya? Ternyata ketika dipikir - pikir lagi, semua makhluk hidup mempunyai ketiga hal itu. Contohnya cinta, jika hewan tidak memiliki cinta tidak mungkin burung merpati tidak akan meninggalkan pasangannya seumur hidup. Jika akal tidak dimiliki oleh tumbuhan, tumbuhan tidak akan bissa bertahan hidup di alam jika tidak mencoba beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya, dengan beradaptasi itu saja sudah membuktikan<br />
<a name='more'></a>kalau tumbuhan memilki akal. Jadi bukan hana manusia yang memilii ketiga hal tiu.<br />
<br />
Lalu apa yang membuat makhluk hidup sempurna sebagai makhluk hidup? Untuk mengetahui jawabannya saya melakukan poling ke beberapa orang, lebih tepatnya ke 100 orang saya melakukan poling. Dari seratus orang itu saya bertanya kepada mereka pertanyaan yang sama yang yang saya pertanyakan, tapi saya tidak memberi pilihan apa - apa, itu murni jawaban mereka sendiri.<br />
<br />
Dan seperti dugaan saya, sebagian besar menjawab cinta dan akal. Kedua jawaban itu mendominasi jawaban - jawaban lainnya. Ada beberapa jawaban menarik seperti, anak, istri, keluarga, atau juga pengetahuan/informasi, "jika tidak memiliki informasi, kita tidak bisa berahan hidup" katanya. Ada juga yang bilang insting bertahan hidup "jika tidak ada insting itu, kita bukan makhluk hidup namanya". Lalu ada jawaban yang lebih menarik, yaitu keturunan "untuk menyempurnakan diri kita sebagai makhluk hidup kita memerlukan keturunan, dengan begitu kita akan tetap abadi walau sudah mati", katanya.<br />
<br />
Diantara semua jawaban yang saya dengar, ada 1 jawaban yang paling menarik perhatian saya, yaitu "kematian". Kenapa kematian? Aku bertanya - tanya saat mendengar jawaban itu. Kemudian orang itu menjelaskan ke saya, bahwa di dunia ini diciptakan dengan lawan jenisnya. Saat mendengar itu saya langsung tahu apa maksudnya dari kematian penyempurnaan dari makhluk hidup. Jika dipikirkan lagi, memang benar yang menyempurnakan makhluk hidup sebagai makhluk hidup adalah kematian. Coba pikirkan, jika kita ada kehidupan maka akan ada kematian, jika makhluk hidup tidak mati maka makhluk itu tidak bisa dibilang hidup. Jadi yang menurut saya, yang menyempurnakan makhluk hidup sebagai makhluk hidup adalah kematian.kirahttp://www.blogger.com/profile/01320616139386618376noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-790141767522307592.post-27954651899879951432012-01-16T17:53:00.000-08:002012-01-16T17:53:18.336-08:00HIKMAH KEMATIANKehidupan berlangsung tanpa disadari dari detik ke detik. Apakah anda tidak menyadari bahwa hari-hari yang anda lewati justru semakin mendekatkan anda kepada kematian sebagaimana juga yang berlaku bagi orang lain?<br />
Seperti yang tercantum dalam ayat “<span class="ayetler">Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan</span>.” (QS. 29:57) tiap orang yang pernah hidup di muka bumi ini ditakdirkan untuk mati. Tanpa kecuali, mereka semua akan mati, tiap orang. Saat ini, kita tidak pernah menemukan jejak orang-orang yang telah meninggal dunia. Mereka yang saat ini masih hidup dan mereka yang akan hidup juga akan menghadapi kematian pada hari yang telah ditentukan. Walaupun demikian, masyarakat pada umumnya cenderung melihat kematian sebagai suatu peristiwa yang terjadi secara kebetulan saja.<br />
Coba renungkan seorang bayi yang baru saja membuka matanya di dunia ini dengan seseorang yang sedang mengalami sakaratul maut. Keduanya sama sekali tidak berkuasa terhadap kelahiran dan<br />
<a name='more'></a> kematian mereka. Hanya Allah yang memiliki kuasa untuk memberikan nafas bagi kehidupan atau untuk mengambilnya.<br />
Semua makhluk hidup akan hidup sampai suatu hari yang telah ditentukan dan kemudian mati; Allah menjelaskan dalam Quran tentang prilaku manusia pada umumnya terhadap kematian dalam ayat berikut ini:<br />
<div class="AyetBoldAlnti"> Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. 62:8)</div>Kebanyakan orang menghindari untuk berpikir tentang kematian. Dalam kehidupan modern ini, seseorang biasanya menyibukkan dirinya dengan hal-hal yang sangat bertolak belakang [dengan kematian]; mereka berpikir tentang: di mana mereka akan kuliah, di perusahaan mana mereka akan bekerja, baju apa yang akan mereka gunakan besok pagi, apa yang akan dimasak untuk makan malam nanti, hal-hal ini merupakan persoalan-persoalan penting yang sering kita pikirkan. Kehidupan diartikan sebagai sebuah proses kebiasaan yang dilakukan sehari-hari. Pembicaraan tentang kematian sering dicela oleh mereka yang merasa tidak nyaman mendengarnya. Mereka menganggap bahwa kematian hanya akan terjadi ketika seseorang telah lanjut usia, seseorang tidak ingin memikirkan tentang kematian dirinya yang tidak menyenangkannya ini. Sekalipun begitu ingatlah selalu, tidak ada yang menjamin bahwa seseorang akan hidup dalam satu jam berikutnya. Tiap hari, orang-orang menyaksikan kematian orang lain di sekitarnya tetapi tidak memikirkan tentang hari ketika orang lain menyaksikan kematian dirinya. Ia tidak mengira bahwa kematian itu sedang menunggunya!<br />
Ketika kematian dialami oleh seorang manusia, semua “kenyataan” dalam hidup tiba-tiba lenyap. Tidak ada lagi kenangan akan “hari-hari indah” di dunia ini. Renungkanlah segala sesuatu yang anda dapat lakukan saat ini: anda dapat mengedipkan mata anda, menggerakkan badan anda, berbicara, tertawa; semua ini merupakan fungsi tubuh anda. Sekarang renungkan bagaimana keadaan dan bentuk tubuh anda setelah anda mati nanti.<br />
Dimulai saat anda menghembuskan napas untuk yang terakhir kalinya, anda tidak ada apa-apanya lagi selain “seonggok daging”. Tubuh anda yang diam dan terbujur kaku, akan dibawa ke kamar mayat. Di sana, ia akan dimandikan untuk yang terakhir kalinya. Dengan dibungkus kain kafan, jenazah anda akan di bawa ke kuburan dalam sebuah peti mati. Sesudah jenazah anda dimasukkan ke dalam liang lahat, maka tanah akan menutupi anda. Ini adalah kesudahan cerita anda. Mulai saat ini, anda hanyalah seseorang yang namanya terukir pada batu nisan di kuburan.<br />
Selama bulan-bulan atau tahun-tahun pertama, kuburan anda sering dikunjungi. Seiring dengan berlalunya waktu, hanya sedikit orang yang datang. Beberapa tahun kemudian, tidak seorang pun yang datang mengunjungi.<br />
Sementara itu, keluarga dekat anda akan mengalami kehidupan yang berbeda yang disebabkan oleh kematian anda. Di rumah, ruang dan tempat tidur anda akan kosong. Setelah pemakaman, sebagian barang-barang milik anda akan disimpan di rumah: baju, sepatu, dan lain-lain yang dulu menjadi milik anda akan diberikan kepada mereka yang memerlukannya. Berkas-berkas anda di kantor akan dibuang atau diarsipkan. Selama tahun-tahun pertama, beberapa orang masih berkabung akan kepergian anda. Namun, waktu akan mempengaruhi ingatan-ingatan mereka terhadap masa lalu. Empat atau lima dasawarsa kemudian, hanya sedikit orang saja yang masih mengenang anda. Tak lama lagi, generasi baru muncul dan tidak seorang pun dari generasi anda yang masih hidup di muka bumi ini. Apakah anda diingat orang atau tidak, hal tersebut tidak ada gunanya bagi anda.<br />
Sementara semua hal ini terjadi di dunia, jenazah yang ditimbun tanah akan mengalami proses pembusukan yang cepat. Segera setelah anda dimakamkan, maka bakteri-bakteri dan serangga-serangga berkembang biak pada mayat tersebut; hal tersebut terjadi dikarenakan ketiadaan oksigen. Gas yang dilepaskan oleh jasad renik ini mengakibatkan tubuh jenazah menggembung, mulai dari daerah perut, yang mengubah bentuk dan rupanya. Buih-buih darah akan meletup dari mulut dan hidung dikarenakan tekanan gas yang terjadi di sekitar diafragma. Selagi proses ini berlangsung, rambut, kuku, tapak kaki, dan tangan akan terlepas. Seiring dengan terjadinya perubahan di luar tubuh, organ tubuh bagian dalam seperti paru-paru, jantung dan hati juga membusuk. Sementara itu, pemandangan yang paling mengerikan terjadi di sekitar perut, ketika kulit tidak dapat lagi menahan tekanan gas dan tiba-tiba pecah, menyebarkan bau menjijikkan yang tak tertahankan. Mulai dari tengkorak, otot-otot akan terlepas dari tempatnya. Kulit dan jaringan lembut lainnya akan tercerai berai. Otak juga akan membusuk dan tampak seperti tanah liat. Semua proses ini berlangsung sehingga seluruh tubuh menjadi kerangka.<br />
Tidak ada kesempatan untuk kembali kepada kehidupan yang sebelumnya. Berkumpul bersama keluarga di meja makan, bersosialisasi atau memiliki pekerjaan yang terhormat; semuanya tidak akan mungkin terjadi.<br />
Singkatnya, “onggokkan daging dan tulang” yang tadinya dapat dikenali; mengalami akhir yang menjijikkan. Di lain pihak, anda – atau lebih tepatnya, jiwa anda – akan meninggalkan tubuh ini segera setelah nafas anda berakhir. Sedangkan sisa dari anda – tubuh anda – akan menjadi bagian dari tanah.<br />
Ya, tetapi apa alasan semua hal ini terjadi?<br />
Seandainya Allah ingin, tubuh ini dapat saja tidak membusuk seperti kejadian di atas. Tetapi hal ini justru menyimpan suatu pesan tersembunyi yang sangat penting<br />
Akhir kehidupan yang sangat dahsyat yang menunggu manusia; seharusnya menyadarkan dirinya bahwa ia bukanlah hanya tubuh semata, melainkan jiwa yang “dibungkus” dalam tubuh. Dengan lain perkataan, manusia harus menyadari bahwa ia memiliki suatu eksistensi di luar tubuhnya. Selain itu, manusia harus paham akan kematian tubuhnya - yang ia coba untuk miliki seakan-akan ia akan hidup selamanya di dunia yang sementara ini -. Tubuh yang dianggapnya sangat penting ini, akan membusuk serta menjadi makanan cacing suatu hari nanti dan berakhir menjadi kerangka. Mungkin saja hal tersebut segera terjadi.<br />
Walaupun setelah melihat kenyataan-kenyataan ini, ternyata mental manusia cenderung untuk tidak peduli terhadap hal-hal yang tidak disukai atau diingininya. Bahkan ia cenderung untuk menafikan eksistensi sesuatu yang ia hindari pertemuannya. Kecenderungan seperti ini tampak terlihat jelas sekali ketika membicarakan kematian. Hanya pemakaman atau kematian tiba-tiba keluarga dekat sajalah yang dapat mengingatkannya [akan kematian]. Kebanyakan orang melihat kematian itu jauh dari diri mereka. Asumsi yang menyatakan bahwa mereka yang mati pada saat sedang tidur atau karena kecelakaan merupakan orang lain; dan apa yang mereka [yang mati] alami tidak akan menimpa diri mereka! Semua orang berpikiran, belum saatnya mati dan mereka selalu berpikir selalu masih ada hari esok untuk hidup.<br />
Bahkan mungkin saja, orang yang meninggal dalam perjalanannya ke sekolah atau terburu-buru untuk menghadiri rapat di kantornya juga berpikiran serupa. Tidak pernah terpikirkan oleh mereka bahwa koran esok hari akan memberitakan kematian mereka. Sangat mungkin, selagi anda membaca artikel ini, anda berharap untuk tidak meninggal setelah anda menyelesaikan membacanya atau bahkan menghibur kemungkinan tersebut terjadi. Mungkin anda merasa bahwa saat ini belum waktunya mati karena masih banyak hal-hal yang harus diselesaikan. Namun demikian, hal ini hanyalah alasan untuk menghindari kematian dan usaha-usaha seperti ini hanyalah hal yang sia-sia untuk menghindarinya:<br />
<div class="AyetBoldAlnti"> Katakanlah: “Lari itu sekali-kali tidaklah berguna bagimu, jika kamu melarikan diri dari kematian atau pembunuhan, dan jika (kamu terhindar dari kematian) kamu tidak juga akan mengecap kesenangan kecuali sebentar saja.” (QS. 33:16)</div>Manusia yang diciptakan seorang diri haruslah waspada bahwa ia juga akan mati seorang diri. Namun selama hidupnya, ia hampir selalu hidup untuk memenuhi segala keinginannya. Tujuan utamanya dalam hidup adalah untuk memenuhi hawa nafsunya. Namun, tidak seorang pun dapat membawa harta bendanya ke dalam kuburan. Jenazah dikuburkan hanya dengan dibungkus kain kafan yang dibuat dari bahan yang murah. Tubuh datang ke dunia ini seorang diri dan pergi darinya pun dengan cara yang sama. Modal yang dapat di bawa seseorang ketika mati hanyalah amal-amalnya saja.<br />
<hr />kirahttp://www.blogger.com/profile/01320616139386618376noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-790141767522307592.post-70654152077608209222012-01-16T03:44:00.000-08:002012-01-16T03:44:54.301-08:00Ketakutan Akan KematianBanyak yang mengatakan kalau mereka lebih baik mati daripada hidup di dunia dan menambah dosa, "mumpung dosa masih sedikit" kata mereka. Tapi apakah mereka sungguh - sungguh bermaksud mengatakan hal itu? apakah mereka benar - benar ingin mati? apa mereka benar - benar sudah tak ingin hidup di dunia ini?<br />
<br />
Tapi sesungguhnya tidak begitu, saat mereka mengatakan hal itu mereka tidak tahu seperti apa berhadapan langsung dengan kematian. Mereka tidak tahu betapa mengerikannya kematian itu, karena itu mereka dengan mudahnya mengatakan mereka lebih baik mati dari pada hidup menambah dosa di dunia ini. Tapi, saya yakin sekali ketika mereka dihadapkan dengan kematian, mereka pasti akan memohn untuk hidup. siapa yang tidak takut mati di dunia ini? Semua orang takut mati, tak ada orang yang tidak takut mati, meskipun alasan setiap orang untuk tetap hidup berbeda - beda. Karena sudah fitrah manusia untuk mempertahankan hidup mereka. Jika mereka benar - benar ingin mati dari dalam lubuk hatinya, dan sampai melakukan tundakan bunuh diri, maka mereka melawan fitrah yang sudah ada. Dan biasanya mereka yang sampai bunuh diri itu sudah tidak dapat berpikir secara rasional lagi. Mereka sudah tidak bisa membedakan mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak.<br />
<br />
Sekali lagi saya tegaskan, <b>TIDAK ADA YANG TIDAK TAKUT MATI, </b>bahkan nabi besar Muhammad takut mati saat perang yang dilakukannya mengalami kekalahan, beliau takut jika beliau mati siapa yang akan membimbing umatnya. Jadi, jika diantara kalian yang merasa takut mati dan malu atau tidak mau mengakuinya, lebih baik kalian berhenti melakukannya karena semua orang juga takut matikirahttp://www.blogger.com/profile/01320616139386618376noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-790141767522307592.post-21006949426394536712012-01-11T07:25:00.000-08:002012-01-11T07:25:20.396-08:00<table id="entries"><tbody>
<tr><td class="index"><a href="http://grim-reaper.urbanup.com/2053242">1.</a> </td> <td class="word"> Grim Reaper </td> <td class="tools" id="tools_2053242" style="text-align: left;"><span class="status"></span><span class="thumbs"></span> </td> </tr>
<tr> <td><br />
</td> <td class="text" colspan="2" id="entry_2053242"> <div class="definition">The Grim Reaper is <a href="http://www.urbandictionary.com/define.php?term=Death">Death</a> with a capital D. He is perhaps the most recognized entity of all time, neither <a href="http://www.urbandictionary.com/define.php?term=ghost">ghost</a> nor <a href="http://www.urbandictionary.com/define.php?term=god">god</a>; the Grim Reaper is a <a href="http://www.urbandictionary.com/define.php?term=psychopomp">psychopomp</a> who’s job is to conduct the souls of the recently dead into the <a href="http://www.urbandictionary.com/define.php?term=afterlife">afterlife</a>. He is often depicted as a tall pale skeletal figure shrouded in a long, dark, black hooded cloak wielding a scythe which he uses to harvest souls with, although some accounts say he just touches the person to pop their soul so they don’t feel pain when they die. When he moves, he seemingly glides rather than walking. The Grim Reaper is known for not saying much, always having a grin on his face, and of course being the main focus of attention in whatever room he is in. He is able to turn his head completely around a la Linda Blair so that he can survey his domain; The Reaper must be vigilant lest someone try to cheat him. <br />
<br />
He rides in a rickety old coach drawn by white horses that makes a god awful noise due to the stones he carries in it. When he takes someone’s soul, he drops off a stone. The Grim Reaper is not an omnipresent personification of death in charge of the entire world, but rather each area has their own Grim Reaper who serves as the Grim Reaper of the area until such a time as they find a replacement. </div></td></tr>
</tbody></table>kirahttp://www.blogger.com/profile/01320616139386618376noreply@blogger.com0